Jumat, 09 Maret 2012

Perilaku Konsumen - Part 5

Penetapan harga untuk memasuki pasar yang mapan
Perusahaan X memperkenalkan barang baru, tetapi di pasar telah ada barang lama (katakana A) yang berperan sebagai ‘market leader’. Bagaimanakah barang X ini dapat memasuki pasar.


Misalkan saja periset pasar PT X telah mengadakan ‘focus group’ dengan mengundang sejumlah responden (konsumen) untuk mencoba mengetahui peta indiferen (indifference map) antara barang A dan X. Hasil dari ‘focus group’ yang tampak pada gambar dibawah menunjukan hal yang mengecewakan; karena antara X dan A tidaklah bersubstitusi sempurna. Ternyata konsumen tidak ingin membeli barang X. Jika diasumsikan pada awalnya BL berslope-1 (rasio harga sama), maka jumlah barang X yang dikonsumsi sama dengan nol .
Sebagai alternatif untuk dapat memasarkan barang X maka harga barang X mestilah turun (misal discount dengan pemberian 15%). Setelah diterapkan kebijakan pengurangan harga, terlihat pada grafik permintaan barang X adalanya X1 unit komoditas X yang diminta (garis anggaran menjadi BL1). Bagaimanakah PT X dapat menjual lebih murah dibandingkan barang A?. Jawabannya : PT X harus memiliki biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan pesaing. Jika kondisi ini tidak dapat dicapai maka hendaknya : 1) produk tersebut dikembangkan ulang (redeveloping) dengan harapan terjadi perubahan prefensi konsumen (consumers’ indifference map); atau 2) menghentikan proyek tersebut.

sumber : Buku Paket "ECONOMICS - pengantar Mikro dan Makro oleh ISKANDAR PUTUNG".


Perilaku Konsumen - Part 4

*contoh soal:
Rita menganggarkan rp 200.000,- setiap bulannya untuk membeli VCD dan nonton bioskop. Harga per unit VCD adalah Rp 20.000,- dan harga tiket masuk bioskop adalah Rp 10.000,-. Rita mempunyai dua tingkat kepuasan konsumsi sehubungan dengan kombinasi VCD dan nonton bioskop, sebagai berikut :
Semakin majunya teknologi, harga jal VCD semakin menurun hingga sekarang menjadi Rp 10.000,- per unit. Atas dasar informasi tersebut tentukan kurva permintaan VCD bagi Rita.
**Penyelesaian:
Atas dasar informasi yang diperoleh dari kurva garis anggaran dan kurva indiferen dapat ditunjukan bahwa Rita akan memperoleh kepuasan maksimum dengan menonton 10 kali membeli 5 buah VCD sebagaimana terlihat pada gambar berikut : 


Kemajuan teknologi yang menurunkan harga VCD menjadikan keadaan keseimbangan berubah. Efeknya VCD menjadi lebih meningkat ratting kepuasannya karena saat ia mengkonsumsi 8 kali nonton bioskop dan membeli 12 unit VCD. Atas dasar keadaan dua keseimbangan tersebut, perubahan harga dan jumlah VCD yang diminta disarikan dalam table berikut :
Dari table tersebut dapat diturunkan kurva permintaan terhadap VCD sebagai berikut:


sumber : Buku Paket "ECONOMICS - pengantar Mikro dan Makro oleh ISKANDAR PUTUNG".

Perilaku Konsumen - Part 3

Jika kita mempergunakan konsep elastisitas, maka Kurva Engel tidak lain memperlihatkan permintaan terhadap pendapatan, sehingga menunjukan karakteristik suatu komoditas pada pendapatn masyarakat. Dan dapat diklasifikasikan sebagai komoditas normal, inferior, dan giffen.

Engel mencermati bahwa jika komoditas yang diminta adalah komoditas pertanian atau bersifat mudah rusak, maka pendapatan tidak diikuti dengan perubahan jumlah komoditas yang diminta secara progresif. Misalkan pendapatan seseorang naik hingga 10 kali lipat, yang bersangkutan tidak akan meningkatkan konsumsi 10 kali lipan juga, sehingga dapat elastisitas pendapatan untuk komoditas pertanian akan kecil atau rendah. Sebagai gambaran jika pendapatan konsumen naik maka jumlah komoditas elektronik yang akan dibeli juga akan meningkat, demikian pula kebutuhan komoditas mewah bergerak seiring kenaikan pendapatan.




sumber : Buku Paket "ECONOMICS - pengantar Mikro dan Makro oleh ISKANDAR PUTUNG".

Perilaku Konsumen - Part 2

Bagaimana jika yang berubah sekarang bukan tingkat harga, melainkan tingkat pendapatan?  Sebagaimana telah dipaparkan di bab terdahulu, permintaan akan bergeser ke kiri atau ke kanan (shift the dermand curve) tergantung apakah tingkat pendapatan naik atau turun?
Bila titik-titik D, E, F dapat dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal sebagai Income Consumption Curve (ICC) yang menunjukan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat harga tetap. Pada gambar bagian bawah pada Gambar 4.6 ditunjukan bahwa titik D, E, F berlaku pada 1 tingkat harga komoditas X, sehingga dapat dilihat terjadinya perubahan (shift) kurva permintaan!
Dari kurva ICC ini dapat dibentuk Kurva Engel yang menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah komoditas yang diminta. Ernest Engel adalah orang yang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan terhadap jumlah komoditas yang dikonsumsi. Dalam kurva Engel sebagai sumbu vertical adalah pendapatan sebagai sumbu horizontal adalah kuantitas. 


sumber : Buku Paket "ECONOMICS - pengantar Mikro dan Makro oleh ISKANDAR PUTUNG".

Perilaku Konsumen - Part 1

-         DERIVASI (PEMBENTUKAN) KURVA PERMINTAAN
Sesuai dengan hokum pasarnya maka perubahan harga akan mengubah jumlah yang diminta. Jika dimisalkan harga komoditas X mengalami penurunan sedangkan harga komoditas Y tetap, maka BL akan berubah dari BL1 ke BL2 ke BL3, sekarang keseimbangan berubah dari titik A ke titik B ke titik C. Atas dasar perubahan yang terjadi dapat ditarik kesimpulan hubungan antara jumlah komoditas X yang diminta (diturunkan dari titik A, B, dan C) karena perubahan harga. Hubungan itu tiada lain adalah kurva permintaan. Jadi kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen untuk membeli suatu komoditas pada suatu kendala tertentu). Bila titik-titik keseimbangan A, B, C pada kurva BL dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal dengan Price Consuption Curve (PCC), yaitu garis yang menunjukan keseimbangan konsumen Karen perubahan tingkat harga, dengan asumsi tingkat pendapatan tetap.

sumber : Buku Paket "ECONOMICS - pengantar Mikro dan Makro oleh ISKANDAR PUTUNG".

Halaman

About

want to know me? ask Fikri Mulkan XD♥
Twitter Widgets
Powered By Vistaprint