Dita Ariska, singkatan dari ‘Dia Datang Atas Rizki Izin
Sayang Kasih Allah’. Yaap, nama itu memang pemberian mama saya. Saya Dita
Ariska, atau biasanya orang-orang sekitar saya memanggil saya cukup dengan
pangggilan ‘Riska’ saja. Saya ingin memperkenalkan diri saya pada tulisan kali
ini. Check it out J
Saya lahir di Jakarta pada tanggal 06 Juli tahun 1993, yang
bertepatan pada hari Senin. Mungkin hari yang paling membahagiakan untuk orang
tua saya jika mengingat sayaaaa adalah ‘Anak Pertama dan Terakhir’. Yaaap, saya
memang anak tunggal dan saya sangat bangga dengan predikat tersebut .
Jadi, kedua orang tua saya adalah seorang pekerja keras atau
mungkin orang-orang biasa menyebutnya ‘Workaholic’. Sejak saya kecil mereka
memang cukup sering membiarkan saya melakukan semuanya sendiri, yang memang di
karena kan mereka pasti sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Papa saya seorang Direktur sebuah perusahaan swasta di
daerah Sudirman, Jakarta Pusat. Dia memang laki-laki yang sangat sangat tegas
dan sangat menunjukan jati dirinya sebagai KOLERIS sejati, yaitu karakter
manusia yang mempunyai dasar pemimpin. Dia siap menjadi karakter yang sangat ‘keras’
ketika saya berbuat salah, dan siap menjadi karakter yang sangat ‘penyanyang’
ketika saya membutuhkannya. Itu sebabnya saya sangat mengaguminya, dan saya
dengan papa memang sama-sama memiliki persamaan yang besar. Terutama dalam hal
berenang dan kucing :D papa saya adalah partner terbaik dalam hal apapun.
Mama saya seorang sekretaris terhebat dan tercantik di
dunia. Pasti ga akan ada ibu yang mampu bekerja sebagai wanita karir yang
hebat, sekaligus jadi ibu rumah tangga yang hebat pula. Itu pasti hanya mama
saya yang mampu. Mama juga mempunyai hal yang sepertinya tidak akan saya
miliki, yaitu ‘rasa sabar’ yang saya rasa tidak ada batas limitnya. Itu sebabnya
walaupun mama punya banyak aturan, tapi memang dia mama yang mampu menghadapi
saya hohoho. Mungkin butuh banyak paper untuk membahas mama saya yang memang
agak hebat ini. Jadi saya akan melanjutkan anggota keluarga saya yang terakhir.
Apa di awal tulisan saya sudah memberi tau jika saya anak
tunggal? Yaaa saya tidak sepenuhnya anak tunggal, karena sewaktu saya kecil
mama mengangkat kakak sepupu saya yang sekarang tinggal di rumah saya sejak
bangku Sekolah Dasar. Yang namanya Dinda Marinda. Seorang sekretaris juga
seperti mama, seorang model, dan make up model. Yap, seorang sosok kakak yang
sempurna dan membuat saya ingin menjadi seperti dia. Walaupun banyak perbedaan
antara saya dengan kakak saya ini, saya cukup kehilangan jika dia menghilang
keluar kota hehehe.
Pendidikan saya juga lumayan untuk dibanggakan. Saya bersekolah
di bangku Sekolah Dasar Sepanjang Jaya 6 yang memang sangat berdekatan dengan
rumah. Lalu saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMPN 16 Bekasi yang
saat itu memang sekolah yang banyak peminatnya dan entah keajaiban darimana,
saya mampu diterima dari ribuan anak dari sekolah lain. Keajaiban juga tidak
berhenti sampai disitu. Saya pun melanjutkan ke SMA Negri yang lumayan juga
peminatnya yaitu SMAN 3 Bekasi, yang ternyata saya diterima disekolah tersebut.
Saya mampu menduduki bangku jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan aktif dalam
extrakulikuler Dance.
Ketika saya lulus dengan nilai yang bisa saya bilang cukup
memuaskan, saya tidak pernah berfikir untuk melanjutkan ke bangku kuliah dan
mengambil Jurusan Sistem Informasi. Saya sangat menginginkan menjadi Dokter
Hewan dan Psikolog. Namun setelah saya pertimbangkan dengan mama, maka akhirnya
sayapun mengambil Jurusan Sistem Informasi yang sedang saya jalani saat ini.
Dengan semua yang sudah saya jalani seumur hidup saya. Saya belajar
dari kesalahan saya dan kuat dari cobaan pada diri saya. Saya belajar menilai
laki-laki dari papa saya yang temperamen tinggi tapi saya tau dibalik itu papa
adalah laki-laki penyayang. Saya belajar jadi perempuan hebat yang sabar dari
mama yang hampir tidak mengeluh dengan cobaan besar yang mama hadapi seperti
sekarang ini. Saya belajar untuk selalu tersenyum di balik rasa sedih saya dari
kakak saya Dinda yang memang selalu tersenyum dalam hidupnya. Saya belajar
menerima kelebihan dan kekurangan seseorang dari sahabat-sahabat terhebat saya,
yang sebesar apapun kekurangan mereka, mereka tetap punya kelebihan yang tidak
dimiliki sahabat lain.
Saya juga mempunyai prinsip untuk selalu menghargai orang
lain, karena dengan memulai dengan mengharagai dan mendengarkan, kita dapat
menilai baik-buruknya orang itu. Menurut saya mudah untuk berbicara atau
berkomentar, tetapi sulit untuk diam sejenak dan mendengarkan. Mudah untuk
melakukan sesuatu tetapi sulit untuk memaafkan. Mudah untuk mengeluh tapi sulit
untuk bersyukur.
Jadi, singkatnyaaaa menurut saya, belajar untuk lebih
menghargai orang lain dan jalani sesuatu tanpa melihat pamrihnya. Sebelum anda
mencari kesalahan orang lain, alangkah baiknya jika kita bercermin terlebih
dahulu, apakah kita sudah lebih baik dari orang tersebut J
Sekian tulisan biografi saya.
BADEGOS RONGGAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar